Cek Nama Pengirim dan Nomor Telepon

Tindak penipuan seakan mengikuti perkembangan teknologi. Dimulai dengan penipuan via SMS “Mama minta pulsa”, beranjak ke undian berhadiah, hingga telepon berkedok kerabat yang sedang dalam keadaan darurat. Dan kini marak penipuan yang menimpa para pemilik Kartu Kredit, dimana adanya transaksi-transaksi mencurigakan.


Seperti beberapa waktu ini, laporan yang diterima oleh pulsa dari seorang pengguna Kartu Kredit. Korban cek pulsa yang merasa tidak melakukan transaksi, mendapatkan SMS kode OTP untuk transaksi dalam jumlah yang besar. Merasa curiga dan khawatir, korban mengkonfirmasi ke pihak Sepulsa serta pihak bank penerbit, dan segera melakukan pemblokiran.

Sepulsa menjunjung tinggi komitmen dalam menjaga keamanan setiap transaksi penggunanya. Dengan menggunakan Secure Socket Layer (SSL) sebagai standar teknologi keamanan serta 3D Secure, yang menjamin kerahasiaan seluruh data informasi transaksi Kartu Kredit tanpa menyimpannya pada sistem Sepulsa. Demi menghindari penipuan serupa, berikut tips keamanan bila kamu mendapatkan transaksi yang mencurigakan:

Cek Nama Pengirim dan Nomor Telepon
Bagi kamu yang aktif transaksi online menggunakan Kartu Kredit, pasti sudah tidak asing dengan kode OTP berikut dengan detail transaksi yangpu dikirimkan melalui SMS oleh Bank. Namun dalam menjalankan aksinya, pelaku penipuan akan mengirimkan SMS serupa dengan nama pengirim yang mirip dengan bank.

Pada umumnya, nama pengirim dari bank yang resmi menggunakan spasi.
Pada umumnya, nama pengirim dari bank yang resmi menggunakan spasi.
Setelah korban mendapatkan SMS tersebut, pelaku akan menghubungi melalui telepon. Pelaku bisa menggunakan HP atau bahkan nomor yang menyerupai dengan call center dari bank. Pelaku akan memperkenalkan diri sebagai perwakilan bank, lalu menyebutkan data pribadi seperti nama lengkap, alamat, hingga nomor Kartu Kredit. Bahkan pelaku profesional dapat terdengar sangat mirip seperti Customer Service pada umumnya. Hal-hal tersebut sengaja dilakukan sebagai modus untuk meyakinkan korban.

Nomor telepon bank yang resmi tidak menggunakan tanda (+) maupun nomor handphone
Nomor telepon bank yang resmi tidak menggunakan tanda (+) maupun nomor handphone

Jaga Kerahasiaan CCV dan Kode OTP
CCV dan Kode OTP adalah hal yang paling dibutuhkan dalam bertransaksi online, selain nomor Kartu Kredit. Oleh karena itu, dengan segala cara atau iming-iming, misal seperti perbaikan sistem dan undian berhadiah, pelaku akan meminta korban untuk menyebutkan kode OTP yang diterima, serta nomor CCV. Korban yang tidak menyadari, akan secara sukarela memberikannya padahal itu adalah hal yang berbahaya. Karena perlu diingat, CCV dan kode OTP bersifat sangat rahasia, pihak resmi bank tidak akan meminta informasi tersebut ke nasabah, apapun kondisinya.

Comments

Popular posts from this blog

PENASARAN TELPON SEMUA OPERATOR ITU MURAH? BUKTIKAN DENGAN PAKET TALKMANIA ALL OPERATOR